Langsung ke konten utama

Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup

Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup? pasti adik-adik, teman-teman, bapak/ibu guru sekalian pasti pernah melihat, memegang, dan menggunakan kedua alat tersebut. Dimana jangka sorong dan mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. nah, yang jadi masalah sekarang tingkat ketelitian kedua alat tersebut. Kita semua pasti tahunya kalo jangka sorong memiliki ketelitian sebesar 0,1 mm. sedangkan mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. karena dibuku-buku teks pun tertulis seperti itu jadi dalam benak kita besar ketelitian kedua alat tersebut adalah segitu. Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Tingkat ketelitian jangka sorong dan mikrometer sekrup itu tergantung pada jenis-jenis alat tersebut. misalnya saja, pada jangka sorong, ada yang tingkat ketelitiannya 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

  Sebagai umpan balik, silakan klik link dibawah ini https://forms.gle/gDWMgnk4jZqsFzon7

Manfaat Statiska Dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang           Statistika merupakan salah satu bidang ilmu yang terdengar asing oleh masyarakat awam. Hal ini dikarenakan kita baru mengenal dan mempelajari statistika di SMP dan berlanjut ke SMA. Tetapi statistika yang kita pelajari tersebut masih termasuk kedalam mata pelajaran matematika. Berbeda dengan statistika di perguruan tinggi yang berdiri sendiri dalam suatu bidang ilmu yang dinamakan statistika dasar.             Secara umum statistika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang data-data serta cara untuk menganalisanya. Seiring dengan perkembangan zaman statistika semakin berkembang pesat. Konsep-konsep yang ada dalam statistika juga banyak digunakan dan diterapkan oleh berbagai bidang ilmu. Seperti dibidang ekonomi kita dapat mengetahui pendapatan perkapita suatu negara. Dibidang sosiologi kita dapat mengetahui pola penyebaran penduduk dan laju pertumbuhan penduduk. Dibidang MIPA statistika juga dapat digunakan untuk m

Alam Pikiran Yunani

ALAM PIKIRAN YUNANI Sambutan Bung Hatta dalam bukunya “Alam Pikiran Yunani” Penerbit : Tintamas Jakarta 1980 Percetakan (Uni Press) Universitas Indonesia . Tiap-tiap bangsa, betapa juga biadabnya, mempunyai dongeng dan takhyul. Ada yang terjadi dari pada kisah perintang hari, keluar dari mulut orang yang suka bercerita. Ada yang terjadi daripada muslihat mempertakuti anak-anak, supaya ia jangan nakal. Ada pula yang timbul karena keajaiban alam, yang menjadi pangkal heran dan takut. Dari itu orang menyangka alam ini penuh dengan dewa-dewa serta biduanda dan bidadarinya yang bermacam-macam namanya. Demikianlah lama-kelamaan timbul berbagai fantasi, cetakan pikiran, yang menjadi barang peradaban manusia bermula. Fantasi itu tidak ada batasnya, sebab ia tidak bersangkut dengan yang lahir. Keadaannya tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, fantasi itu menjadi pangkal juga daripada “pengetahuan” yang ajaib-ajaib. Fantasi membawa orang yang meminangnya ke awing-awang, keluar dar