CHRISTIAN
HUYGENS
Christian Huygens
lahir pada tanggal 4 April 1629 di Den Haag , Belanda. Huygens berasal dari
keluarga terpandang. Ayahnya, Constantin Huygens merupakan sarjana fisika,
seorang diplomat, filsuf, dan bahkan artis. Tak heran
jika rumahnya sering disinggahi penyair, pelukis, dan filsuf. Orang-orang yang
pernah bertamu kerumahnya yaitu Rubens, Rembrant, dan Descrates.
Huygens tidak
pernah bersekolah di sekolah formal. Dia privat dirumah sampai umurnya 16
tahun. Ayahnya berharap ia menjadi ilmuwan hebat dan meminta Mersenne dan
Descrates untuk memberikan privat kepada Huygens. Pada saat itu Huygens mulai
belajar geometri, cara membuat mode-model mekanikal dan ilmu-ilmu sosial serta
belajar cara memainkan alat music lute.
Pada tahun 1645
sampai 1647, Huygens belajar hukum dan matematika di Universitas Leiden. Selama
di Leiden Huygens belajar matematika dibawah bimbingan Van Schooten. Lalu pada
tahun 1647 sampai 1649, Huygens melanjutkan belajar hukum dan matematika di
Akademi Orange (College of Orange) Breda, Belanda. pada waktu itu dia
berkenalan dengan seorang guru matematika jenius yang bernama John Pell. Dengan
menggunakan nama ayahnya Huygens mulai melakukan korespodensi dengan mersenne.
Lalu Mersenne menantang Huygens untuk menyelesaikan masalah, salah satunnya
adalah seutas tali yang ujungnya diberi bandulan. Ternyata Huygens gagal dalam
menyelesaikan masalah tersebut. akan tetapi Huygens dapat membuat solusi yang
mirip dengan masalah tersebut yaitu seutas tali diberi bandulan jika digantung
dan diayun akan menghasilkan bentuk parabola.
Pada tahun 1650 Huygens
mengemukakan “Teori Undulasi”.
Dalam teori ini Huygens menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi, hanya bebeda frekuensi dan panjang gelombangnya. Selain itu Huygens memperkenalkan eter sebagai medium (zat perantara) perambatan cahaya. Teori ini dapat menjelaskan peristiwa difraksi, interferensi, dan polarisasi tetapi tidak dapat menjelaskan perambatan cahaya lurus.
Dalam teori ini Huygens menyatakan bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi, hanya bebeda frekuensi dan panjang gelombangnya. Selain itu Huygens memperkenalkan eter sebagai medium (zat perantara) perambatan cahaya. Teori ini dapat menjelaskan peristiwa difraksi, interferensi, dan polarisasi tetapi tidak dapat menjelaskan perambatan cahaya lurus.
Selain itu pada
tahun 1651-1654 Huygens banyak mengulas problem-problem matematika dan
mempublikasikannya. Pada tahun 1651 Huygens mempublikasikan judul Cyc1ometriae untuk menunjukkan metode
Saint-vincenth yang salah. Kemudian pada tahun 1654 Huygens mempublikasikan
judul De Circuli Magnitudine Inventa.
Dalam buku ini dia memperbaiki dan membuktikan teori Snellius dan 14 teori
geometri Euclidian.
Pada
tahun 1654, Huygens berhasil menemukan cara baru pembuatan lensa. Huygens lalu
menunjukan teleskopnya dan para ilmuwan Inggris menggunakan teleskop tersebut.
Tidak hanya para ilmuwan, Raja dan Ratu Ingggris juga menggunakan teleskop
Huygens untuk mengamati bulan dan saturnus.
Pada tahun 1655,
tepatnya pada tanggal 25 Maret Huygens melakukakan penemuan besar yaitu Titan.
Titan merupakan bulan saturnus yang sangat besar. Titan merupakan satelit terbesar diantara 31 satelit saturnus lainnya
yang tersusun dari sebagian es dan sebagiannya lagi merupakan material bebatuan.
Sedangkan tekanan atmosfernya 1,6 kali tekanan atmosfir Bumi, sehingga kalau dibandingkan,
tekanannya sama seperti tekanan di lantai dasar kolam renang, sekaligus
merupakan satelit beratmosfer paling tebal, yaitu 300 km. Komposisi atmosfernya
sendiri sama seperti Bumi, yakni didominasi oleh nitrogen, namun sebagian besar
tersusun dari etana dan metana seperti senyawa kimia yang terdapat dalam kabut
asap. Memang, suhu permukaan satelit ini (saat ini) sangat rendah yakni - 178 ̊̊ Celsius, berarti hanya 4 ̊ di atas titik jenuh
metana. Hal tersebut disebabkan jaraknya yang begitu jauh dari Matahari. Dengan
suhu serendah itu, memang sangat tidak mendukung adanya kehidupan. Namun
pandangan lain mengatakan, bahwa meskipun dengan suhu serendah itu, bentuk
kehidupan tetap saja berpeluang muncul di dalam danau hidrokarbon yang hangat
akibat pemanasan internal yakni pemanasan yang di karenakan tekanan
gravitasinya yang sangat besar sehingga pusat satelit ini masih panas. Seperti
Bumi dengan inti planetnya yang sangat panas, satelit Titan ini juga memiliki
pemanasan yang sama. Satelit yang berukuran satu setengah kali ukuran Bulan,
ini membutuhkan waktu untuk mengorbit Saturnus selama 16 hari. Kecepatan
rotasinya (mengitari porosnya) membutuhkan waktu 16 hari juga. Dengan begitu
sehingga apabila kita melihat Titan dari Planet Saturnus maka yang terlihat
hanya setengah bagian saja, sama seperti melihat Bulan dari Bumi. Namun
kecepatan gerak Titan enam kali lebih cepat dibanding gerak Bulan. Titan yang
bermassa seper seratus ribu massa Bumi dan berjarak 1,2 juta km dari Planet
Saturnus, atau tiga kali jarak Bulan ke Bumi, ini setengahnya tersusun dari es
dan setengahnya lagi dari material bebatuan. Lapisan bebatuan berada di pusat
satelit hingga radius 1.700 km. Di atas bebatuan terdapat lapisan kristal es
hingga permukaan satelit yang beradius 2.575 km. Satelit Titan lebih besar dari
Planet Merkurius dan merupakan satelit kedua terbesar dari seluruh satelit yang
ada di Tata Surya, setelah Ganymede- satelit dari Yupiter. Diameter Titan lebih
kecil 112 km dibanding diameter Ganymede, Huygens juga menguji
cincin-cincin Saturnus. Setahun kemudian, Huyges menemukan bahwa cicnin-cincin
itu terdiri atas batu-batu. Di tahun yang sama Christiaan mengamati Nebula
Orion dengan teleskop modernnya ia dapat membagi nebula itu menjadi
bintang-bintang yang berbeda, wilayah yang paling terang di dalam Nebula Orion
dinamakan Huygens Region.
Setelah itu Huygens berpikir untuk mencari
alat yang bisa mengukur waktu pada setiap kejadian-kejadian astronomis. Lalu
Huygens membuat jam yang mampu mengukur waktu hingga hitungan menit. Huygens
menggunakan gerakan maju mundur yang biasa terjadi pada bandul atau pendulum
yang sedang berayun untuk mengendalikan gigi-gigi jam tersebut. Selain itu
Huygens juga menggunakan serangkaian bobot berantai yang jatuh perlahan lahan.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pendulum bergerak terus menerus. Pada
tahun 1658 Huygens
mempresentasikan modelnya yang pertama pada pemerintahan Belanda dan
menggambarkannya dalam terbitan. Walaupun bentuk
bandul tersebut aneh, tetapi memiliki ketepatan waktu yang tepat. Jam pendulum tersebut sering dikenal sebagai
jam kakek. Jam yang menggunakan bandul
ini digunakan hingga 300 tahun. Teori mengenai gerak bandul ini
diungkapkannya dalam Horologium Oscillatorium sive de motu pendulorum
(1673).
Pada
tahun 1659, Huygens menerbitkan karyanya Systema Saturnium yang menjelaskan
tahap dan perubahan fase cincin Saturnus. Pengamatan ilmuwan lain yaitu Fabri
pada tahun 1665, ternyata membenarkan teori Huygens.
Percobaan
Huygens mengenai tumbukan benda elastik memperlihatkan kesalahan hukum
Descrates tentang tumbukan. Descrates memformulasikan momentum sama dengan masa
kali kecepatan (m x v). Formulasi ini hanya untuk beberapa situasi, tetapi
tidak untuk benda yang saling bertabrakan. Lalu pada tahun 1668, tema ini
diangkat pada pertemuan Royal Society. Royal Society menanyakan pada Huygens
mengenai tumbukan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Huygens
melakukan percobaan dengan menggunakan bola-bola biliyar. Dua buah bola
bergerak berlawanan arah saling mendekati. Bola pertama dengan massanya sebesar
m1 dengan kecepatan v1. Sedangkan bola kedua massanya
sebesar m2 dan bergerak dengan kecepatan v2. Jika kedua
bola tersebut berada pada lintasan yang sama dan lurus, maka pada suatu saat
kedua bola tersebut akan bertabrakan. Dengan memperhatikan analisis gaya
tumbukan bola tersebut, ternyata sesuai dengan pernyataan hukum III Newton.
Kedua bola akan saling menekan dengan gaya F yang sama besar dengan arah yang
berlawanan. Akibat adanya gaya aksi dan reaksi tersebut dalam selang waktu t
kedua bola akan saling melepaskan diri dengan kecepatan v'1 dan v'2.
Sedangkan penurunan rumusnya dapat dilakukan dengan meninjau gaya interaksi
saat terjadinya tumbukan berdasarkan hukum III Newton. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa momentum antar dua benda yang dengan massa yang sama,
bergerak dengan kecepatan yang sama dan dalam arah yang berlawanan akan sama
dengan nol. Jawaban Huygens ini dinamakan dengan hukum kekalan momentum.
Berkat berbagai penemuan-penemuannya, pada tahun 1666 Huygens
mendirikan lembaga Ilmu Pengetahuan Perancis. Huygens memperoleh gaji yang
lebih besar dari anggota Royal Society lainnya. Ia mendapatkan rumah dan tinggal diparis selama 15 tahun
(1666-1681)
Pada tahun 1678
Huygens mengemukakan teori
difraksi yang dijadikan sebagai prinsip dasar cahaya. Prinsip Huygens
menerangkan bahwa setiap wafe front (muka gelombang) dapat memproduksi wavelet
atau gelombang-gelombang baru dengan panjang gelombang sama seperti panjang
gelombang sebelumnya. Dalam hal ini, wavelet dapat diibaratkan seperti
gelombang yang ditimbulkan oleh batu pada saat batu jatuh ke dalam air. Prinsip
inilah yang digunakan untuk menerangkan terjadinya difraksi cahya pada celah
kecil. Pada saat melewati celah kecil, wave front (muka gelombang) akan
menimbulkan wavelet-wavelet baru yang jumlahnya tidak terhingga gelombang tidak
mengalir lurus saja, tetapi menyebar. Sehingga dapat disimpulkan difraksi
merupakan penyebaran gelombang.
Kondisi tubuh
Huygens tidak begitu prima.
Terlebih beliau sering bolak-balik Prancis-Belanda. Hal inilah yang membuat Huygens menderita sakit berat pada tahun 1679 dan kambuh pada
tahun 1681. Setelah sembuh dia sangat bekerja keras dengan penemuannya. Tetapi
setelah menderita sakit selama 14 tahun, Huygens meninggal dunia diusia 66
tahun pada tanggal 8 Juli 1695 di Den Haag.
Komentar
Posting Komentar